TATA TERTIB MAJLIS

Ta'lim1.   Diawali dengan membaca Bismillahir Rahmanir Rahimi (Al-Hadits)
       2.  Pembicaraan di dalamnya bukan pembicaraan rahasia membuat dosa dan permusuhan. Apalagi durhaka kepada Rasulallah Shalallahu Alaihi Wasalam, akan tetapi boleh membicarakan dalam rangka berbuat kebajikan dan taqwa Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam QS. Al-Mujaadillah ayat 8-10 berikut ini :

(8)”Apakah tidak kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang Mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka Mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada rasul. dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. dan mereka mengatakan kepada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tidak menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?” cukuplah bagi mereka Jahannam yang akan mereka masuki. dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (9)”Hai orang-orang beriman, apabila kamu Mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan berbuat durhaka kepada rasul. dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan.” (10)”Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu Tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.” (QS. Al-Mujaadillah : 8-10)

Baca lebih lanjut

Kemuliaan dan Kehinaan Wanita

Islam datang ditengah-tengah bangsa arab yang sangat jahil, dimana wanita hanya menjadi pemuas nafsu birahi para lelaki. setiap seorang bayi lahir dengan berjenis kelamin wanita, maka tidak jarang orang tua mereka langsung menguburkan anaknya hidup-hidup, karena dianggap tidak berguna dan hanya menjadi aib bagi keluarga. sebagaimana halnya yang pernah dilakukan oleh seorang sahabat yang mulia Umar bin Khaththab yang menubur anak wanitanya ketika Islam belum merasuk kedalam hatinya.

Dengan hadirnya Islam yang dibawa oleh seorang utusan yang mulia, Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam, maka terangkatlah derajat wanita menjadi manusia yang dimuliakan -jika ia beriman dan bertaqwa-. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengabarkan, bahwa wanita dapat menjadi hamba Allah yang mulia yang akan mewarisi syurga, atau sebaliknya, ia dapat menjadi wanita yang hina dan kekal di dalam neraka.]

Baca lebih lanjut

Sepenggal Kisah Hijrah Rasulullah

HIJRAH RASULULLAH SALALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM

            Setelah para kepala dan ketua kaum Quraisy mengetahui bahwa sebagian dari kaum muslimin telah berpindah dari Makkah ke Madinah dengan diam-diam, dengan melihat bahwa tiba tiba saja telah banyak rumah rumah kaum muslimin yang sudah kosong, lambat laun mereka juga mendengar bahwa Kaum Muslimin di Madinah telah berjanji dengan sekokoh-kokohnya kepada Nabi shalallahu ‘Alaihi Wa sallam bahwa mereka sanggup menolong dan membantu serta menyokong dengat sekuat-kuatnya atas apa yang sudah di usahakan dan di perjuangkan oleh Nabi  Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam. Oleh sebab itu, mereka merasa dan menyadari bahwa semua perbuatan mereka yang pernah di lakukan terhadap diri Nabi dan para pengikutnya akan mendapat balasan yang sangat hebat dari kaum pengikut beliau dari luar negri. Dalam pada itu, mereka lalu mencari cari jalan untuk mencegah adanya pembalasan itu kelak. Dimana-mana, baik di rumah rumah maupun di jalan dan lainnya, yang mereka perbincangankan tidak lain adalah kekhawatiran akan balasan dari pengikut Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa sallam.

Baca lebih lanjut

Mengambil Ibroh dari Matahari

Oleh : Ustadz Auliya Rahman

Akhi wa ukhti fillah, akan menjadi suatu anugerah yang indah jika pada suatu pagi begitu kita membuka jendela rumah kemudian sekujur tubuh kita disambut oleh lembut dan hangatnya sinar matahari yang menyusup perlahan melalui pori-pori kulit dan masuk dalam mata yang dengan itu kita bisa melihat dan menikmati indahnya hidup dan ciptaan Allah, subhanallah.

Begitu banyak manfaat yang bisa kita ambil dari matahari baik itu lahiriah atau maknawiah. Bahkan ada kata-kata bijak yang mengatakan bahwa jika hendak belajar istiqomah, maka belajarlah dari matahari. Setiap pagi dia muncul dari ufuk timur kemudian mulai beranjak dari peraduannya terus naik dan naik kemudian sampai di tengah perlahan mulai tergelincir sedikit demi sedikit dan akhirnya tenggelam di ufuk barat. Tidak ada perubahan dari aktifitas matahari, namun jika matahari terbit dari sebelah barat maka itu menandakan kiamat akan segera tiba.

Baca lebih lanjut

Sebuah Keta’atan (Khalifah Harun Ar Rasyid

Oleh: Ust. Zulkifli Rahman

Dikisahkan bahwa Khalifah Harun Al Rasyid mempunyai seorang pelayan yang hitam dan buruk rupa, akan tetapi Khalifah Harun Al Rasyid suka meluangkan waktu berbincang-bincang dengannya, hingga berita menyebar dan terjadi perbincangan dan kasak kusuk dalam istana kekhalifahan.
Mendengar dirinya sedang diperbincangkan banyak orang, Khalifah Harun Al Rasyid kemudian mengumpulkan para pelayan dan para pembesar kekhalifahan.

Baca lebih lanjut

Khilafah Adalah Satu-Satunya Sistem Islami Mewujudkan Kesatuan Ummat Melaksanakan Syari’at Islam

Perpecahan dikalangan ummat Islam belum dapat teratasi, meskipun perpecahan itu diyakini oleh seluruh muslim bahwa perpecahan adalah sesuatu yang dilarang dalam Islam. Maka kesatuan ummat wajib diupayakan, namun solusi kearah yang dimaksud masih banyak mendapatkan kendala. Kendala terbesar ialah adanya pembawaan Islam secara sekterianisme, yang mengakibatkan tertutupnya Universalisme Islam.

Oleh karena itu kaum muslim berkewajiban mengkaji ulang dan memulai kembali sistem kepemimpinan Islam yang bertarap internasional sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam dan para Khalifah terdahulu, agar ummat Islam secara bersama dapat membuktikan thaat kepada ketentuan-ketentuan Islam (syariat) secara baik dan benar sesuai tuntunan. Firman Allah:

“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (Qs. Al Hajj (22) : 18).

Baca lebih lanjut

Kekhalifahan Islam

Oleh : Khalifah/Amirul Mu’minin Abdul Qadir Hasan Baraja’

Dari kata خَلَفَ – يَخْلُفُ – خِلاَ فَةً   artinya pengganti atau wakil.

Manusia adalah hamba Allah (‘Abdun) juga sebagai Khalifah Fil Ardhi. Sebagai ‘abdun dari kata عَبَدَ – يَعْبُدُ – عِبَادَةً berkewajiban menghambakan diri hanya kepada Allah semata (‘Abdullah) membuktikan ketundukan, kepatuhan dan penyerahan diri hanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan membersihkan diri dari segala bentuk kemusyrikan.

“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan”. (Qs. Al Fatihah : 5)

Adapun manusia sebagai Khalifah Fil ‘Ardhi

“Ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Qs. Al Baqarah (2) : 30)

Baca lebih lanjut

Wajibnya Menuntut Ilmu

oleh : Dzikrullah Dhuha Abdani

Begitu pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia, hingga Rasulullah SAW selalu mengingatkan ummat nya akan pentingnya mencari ilmu dalam beberapa haditsnya di antaranya yaitu;” Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim”.(asohih HR. Baihaqi, Jami’ush shoghir).

Dan Allah berfirman :\

” Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. dan Sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihatQS. Al Qolam;1-5).

Dengan kewajiban ini, islam tidak menginginkan ummatnya untuk menjalani hidup tanpa bekal ilmu. Islam telah menjauhkan dan memerangi dalam diri ummatnya dan menjadikan mereka sebagai ummat yang memiliki derajat yang tinggi dalam pandangan Allah SWT dan makhluknya.Sebagai firman-Nya :”

” Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al Mujadillah:11).

Baca lebih lanjut

Bencana Yang Menimpa Kaum Muslimin

Oleh : Ibnu Ahmad Raba’

“Katakanlah: ” Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)”. (Qs. Al An’am : 65)

Bencana yang menimpa ummat ini, kita sudah banyak menyaksikan tanda-tandanya. Jika Allah Subhanahu Wata’ala berfirman menggunakan “Al Aayat” atau “bukti-bukti”, berarti bukti atau tanda ini tidak hilang sebagai tanda dari kekuasaan Allah Subhanahu Wata’ala.

Ayat diatas, surat Al An’am : 65 menyatakan bahwa Allah Subhanahu Wata’ala adalah “Al Qoodir” (yang berkuasa), Dia mengumumkan kepada seluruh hamba-hamba-Nya bahwa hanya Dialah yang mampu memberikan Adzab, ujian, cobaan dan mudharat kepada hamba-hamba-Nya. Apakah adzab itu ?

Baca lebih lanjut

Siapakah Dari Ummat Ini Yang Menyembah Berhala?

Oleh : Ibnu Ahmad Raba’

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab? mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman”. (Qs. An Nisaa : 51).

Terdapat beberapa penafsiran dari kalangan ulama Salaf tentang makna “Jibt”, antara lain : Berhala, Sihir, tukang Ramal dan Dukun. Menurut Ibnu Ath Thabrani, dalam menafsirkan ayat ini, setelah menyebutkan beberapa tafsiran dari ulama salaf, mengatakan : “…Jibt dan Thoghut ialah dua sebutan untuk setiap yang diagungkan dengan disembah selain Allah, atau dita’ati dan dipatuhi dalam kemaksiatan kepada Allah; baik yang diagungkan itu batu, manusia ataupun setan.”

Baca lebih lanjut

Khilafah Adalah Satu-satunya Sistem Islami Mewujudkan Kesatuan Ummat Melaksanakan Syari’at Islam

Oleh : Abuya Muhammad Majlis Ibnu Roji’un (Allahu Yarham)

 Perpecahan dikalangan ummat Islam belum dapat teratasi, meskipun perpecahan itu diyakini oleh seluruh muslim bahwa perpecahan adalah sesuatu yang dilarang dalam Islam. Maka kesatuan ummat wajib diupayakan, namun solusi kearah yang dimaksud masih banyak mendapatkan kendala. Kendala terbesar ialah adanya pembawaan Islam secara sekterianisme, yang mengakibatkan tertutupnya Universalisme Islam.

Oleh karena itu kaum muslim berkewajiban mengkaji ulang dan memulai kembali sistem kepemimpinan Islam yang bertarap internasional sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam dan para Khalifah terdahulu, agar ummat Islam secara bersama dapat membuktikan thaat kepada ketentuan-ketentuan Islam (syariat) secara baik dan benar sesuai tuntunan. Firman Allah:

  “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (Qs. Al Hajj (22) : 18).

Baca lebih lanjut

WIHDATUL QIYADAH (MONO LEADERSHIP)

Oleh : Ust. Zulkifli Rahman

Segala puji hanyalah bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi serta menurunkan hujan, Yang menciptakan manusia, mengutus Rasul dan menurunkan Al- Qur’an.

Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada nabi akhir zaman, suri tauladan terbaik bagi semua insan. Beliau telah sampaikan risalah, telah tunaikan amanah dan telah berlaku tulus kepada ummat. Cukuplah beliau menjadi suri tauladan yang baik bagi mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir serta senantiasa banyak mengingat Allah, Firman Allah:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)

Baca lebih lanjut

Tentang Cinta

Cinta, di banyak waktu dan peristiwa orang selalu berbeda mengartikannya. Tak ada yang salah, tapi tak ada juga yang benar sempurna penafsirannya. Karena cinta selalu berkembang, ia seperti udara yang mengisi ruang kosong. Cinta juga seperti air yang mengalir ke dataran yang lebih rendah.
Tapi ada satu yang bisa kita sepakati bersama tentang cinta. Bahwa cinta, akan membawa sesuatu menjadi lebih baik, membawa kita untuk berbuat lebih sempurna. Mengajarkan pada kita betapa, besar kekuatan yang dihasilkannya. Cinta membuat dunia yang penat dan bising ini terasa indah, paling tidak bisa kita nikmati dengan cinta.
Cinta mengajarkan pada kita, bagaimana caranya harus berlaku jujur dan berkorban, berjuang dan menerima, memberi dan mempertahankan. Bandung Bondowoso tak tanggung-tanggung membangunkan seluruh jin dari tidurnya dan menegakkan seribu candi untuk Lorojonggrang seorang. Sakuriang tak kalah dahsyatnya, diukirnya tanah menjadi sebuah telaga dengan perahu yang megah dalam semalam demi Dayang Sumbi terkasih yang ternyata ibu sendiri. Tajmahal yang indah di India, di setiap jengkal marmer bangunannya terpahat nama kekasih buah hati sang raja juga terbangun karena cinta. Bisa jadi, semua kisah besar dunia, berawal dari cinta.

Baca lebih lanjut

Kala Cinta Meranggas Aqidah

Kesepian memang kadang menyakitkan, menoreh setiap senyum dan tawa, serta menciptakan riak anak sungai di sudut mata. Pedih dan sedih silih berganti kunjung mengunjungi. Pupus segala harap, melukai semua impian yang kadang memabukkan. Hingga, jiwa yang rapuh menciptakan serpihan kegelisahan yang memilukan.

Saat temaram rembulan menyuguhkan hidangan, terlintas sekelebat bayang. Disibaknya kegelapan, namun entah dimana ia berada. Kecewa, hingga guratan keresahan menyibukkan kelamnya malam. Kebisuan yang menusuk-nusuk, membuat kedukaan semakin berat, hingga menghujam akal dan aqidah. Air mata semakin deras tumpah, lelah, tubuh pun mencoba rebah. Namun jiwa ini lemah, mata air di telaga yang coba dibendungnya kembali menerobos kelopak mata, ke pipi, hingga membasahi sarung bantal dan kapuk di dalamnya.

Baca lebih lanjut

Waspadailah Dosa Syirik

oleh : Ibnu Ahmad Raba’

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (Qs. An Nisaa : 48). Allah Azza Wajalla mengabarkan bahwasanya Dia tidak akan mengampuni dosa Syirik (menyekutukan Allah) dalam setiap ibadah dari setiap makhluk-Nya. Dan mengampuni selain dari syirik itu dosa-dosa yang lain, baik dosa kecil maupun dosa yang besar. Dan hak mengampuni adalah (Masi’ah) Allah (hak priogratif / Khusus) yang Ia miliki. Maka, dosa-dosa selain syirik (syirik besar) sungguh Allah ta’ala telah memberikan ampunan lewat beberapa sebab seperti senantiasa beramal dengan amalan yang baik, ujian (cobaan) seperti musibah di dunia sebagai kafarah (penghapus) dosa, dan do’a dari orang-orang mu’min untuk mu’min yang lain, syafa’at mu’min kepada mu’min yang lainnya (dengan izin Allah). Dan rahmatNya berhak diberikan kepada mereka yang memeliki gelar iman dan muwahhid (ahli tauhid).” (Tafsir As Sa’di). Ayat ini sangat jelas bagi kita, bahwa dosa syirik besar adalah suatu hal pendzaliman yang buruk untuk diri kita. Siapapun ia seorang hamba, rajin shalatnya, shaumnya (puasa), tidak pernah meninggalkan zakat, pergi haji berkali-kali, tapi ia melakukan dosa syirik ini. Sungguh, tidak ada satupun amal ibadahnya diterima oleh Allah ta’ala. Sebagaima firmanNya:

Baca lebih lanjut