“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab? mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman”. (Qs. An Nisaa : 51).
Terdapat beberapa penafsiran dari kalangan ulama Salaf tentang makna “Jibt”, antara lain : Berhala, Sihir, tukang Ramal dan Dukun. Menurut Ibnu Ath Thabrani, dalam menafsirkan ayat ini, setelah menyebutkan beberapa tafsiran dari ulama salaf, mengatakan : “…Jibt dan Thoghut ialah dua sebutan untuk setiap yang diagungkan dengan disembah selain Allah, atau dita’ati dan dipatuhi dalam kemaksiatan kepada Allah; baik yang diagungkan itu batu, manusia ataupun setan.”