Siapakah Dari Ummat Ini Yang Menyembah Berhala?

Oleh : Ibnu Ahmad Raba’

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab? mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman”. (Qs. An Nisaa : 51).

Terdapat beberapa penafsiran dari kalangan ulama Salaf tentang makna “Jibt”, antara lain : Berhala, Sihir, tukang Ramal dan Dukun. Menurut Ibnu Ath Thabrani, dalam menafsirkan ayat ini, setelah menyebutkan beberapa tafsiran dari ulama salaf, mengatakan : “…Jibt dan Thoghut ialah dua sebutan untuk setiap yang diagungkan dengan disembah selain Allah, atau dita’ati dan dipatuhi dalam kemaksiatan kepada Allah; baik yang diagungkan itu batu, manusia ataupun setan.”

Baca lebih lanjut

Khilafah Adalah Satu-satunya Sistem Islami Mewujudkan Kesatuan Ummat Melaksanakan Syari’at Islam

Oleh : Abuya Muhammad Majlis Ibnu Roji’un (Allahu Yarham)

 Perpecahan dikalangan ummat Islam belum dapat teratasi, meskipun perpecahan itu diyakini oleh seluruh muslim bahwa perpecahan adalah sesuatu yang dilarang dalam Islam. Maka kesatuan ummat wajib diupayakan, namun solusi kearah yang dimaksud masih banyak mendapatkan kendala. Kendala terbesar ialah adanya pembawaan Islam secara sekterianisme, yang mengakibatkan tertutupnya Universalisme Islam.

Oleh karena itu kaum muslim berkewajiban mengkaji ulang dan memulai kembali sistem kepemimpinan Islam yang bertarap internasional sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam dan para Khalifah terdahulu, agar ummat Islam secara bersama dapat membuktikan thaat kepada ketentuan-ketentuan Islam (syariat) secara baik dan benar sesuai tuntunan. Firman Allah:

  “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (Qs. Al Hajj (22) : 18).

Baca lebih lanjut